Jumat, 18 Juli 2014

LAPORAN KULIAH LAPANGAN HERBARIUM BOTANI PHANEROGAMAE (PALUTUNGAN)



LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN PALUTUNGAN
BOTANI PHANEROGAMAE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Phanerogamae
Dosen : Edi Junaedi, S.Si

Kelompok :
Tingkat :IIA/Pend.Biologi
Disusun oleh :
1.      Dodi Hermansah
2.      Fitrianingsih
3.      Lufthy Irega Pramuditha
4.      Rahmat
5.      Ria Sukmawati Dewi
6.      Risma Utami
7.       Tifa Sophia Latifah
8.      Yuli Jayatri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2014





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb
                    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum kuliah lapangan Botani phanerogamae.
                 Laporan ini berisi tentang semua kegiatan praktikum selama kuliah lapangan yang diadakan di Palutungan Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat pada hari Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2014, yang dilakukan oleh jurusan pendidikan biologi semester 4 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan.
                Laporan praktikum kuliah lapangan yang kami buat ini berjudul ‘’LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN BOTANI PHANEROGAMAE DI PALUTUNGAN KUNINGAN’’.
Dalam penyusunan laporan ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik dalam sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata . Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai cerminan kami dalam penyusunan laporan berikutnya. Akhirnya kepada Allah jualah kami serahkan semuanya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok kami, dan umumnya bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum.wr.wb



                                                                                                          Kuningan, Juni 2014

                                                                                                                        Penulis.





BAB I  
PENDAHULUAN

                                                                                                                                                                                    
     A.    Latar belakang
Kuliah lapangan merupakan suatu kegiatan perkuliahan atau penelitian yang dilakukan di lapangan (langsung pada tempat observasi) agar materi yang sedang dipelajari dapat dikuasai secara langsung melalui penelitian ilmiah.
Kuliah lapangan Botani Phanerogamae ini penting untuk dilaksanakan karena mata kuliah Phanerogamae itu perlu meneliti objek-objek yang ada di lapangan contohnya yaitu di Palutungan, Kuningan Jawa Barat agar kami mengetahui dan memahami langsung materi kuliah Botani Phanerogamae.
Sesuai dengan materi kuliah lapangan Botani phanerogamae, maka fokus dari praktikum lapangan yang sudah dilakukan adalah pengenalan keragaman tumbuhan tingkat tinggi, baik dari jenis, habitat, cara hidup, asosiasi atau hubungan spesies tersebut dengan organisme lainnya, bentuk tubuhnya dan pemanfaatannya. Segala sesuatu makhluk hidup  tergantung pada lingkungannya untuk melakukan interaksi satu dengan lainnya. Namun demikian, secara garis besar perlu adanya komponen penyusun, maka dikenal sebagai ekosistem. Ekosistem adalah komunitas beserta lingkungan biotik dan abiotik.
Jenis-jenis tumbuhan kecenderungan untuk berkelompok membentuk masyarakat tumbuhan atau komunitas tumbuhan yang disebut dengan vegetasi. Dalam mempelajari struktur dan komposisi suatu vegetasi digunakan pendekatan yang dikembalikan kedalam  sifat dasar komunitas itu sendiri, yaitu keadaan individu-individu tersebut kita dapat menggambarkan karakteristik komunitas dengan baik. Dengan adanya interaksi antara individu dengan lingkungan biotik dan biotik ini menghasilkan pola-pola atau sebaran pada habitat dimana yang ditempatinya.

 Yang diperhatikan dalam melakukan praktikum lapangan adalah kesiapan peralatan dan komponen-komponen yang dibutuhkan saat praktikum lapangan. Tempat praktikum lapangan biasanya jauh dari tempat tinggal kita dan juga sering tidak menyediakan peralatan yang kita butuhkan. Oleh karena itu, semua peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan praktikum harus disiapkan sebelum kita berangkat ke lapangan. Agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diinginkan.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
-          Membuat herbarium dari vegetasi tumbuhan di sekitar lokasi Palutungan dan  kebun sayur.

C.     Tujuan Penelitian
Dengan melakukan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok kami adalah sebagai berikut:
-          Mampu mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-          Mampu mendeskripsikan jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-          Mampu mengklasifikasi jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-          Mampu menginventarisir jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-          Mampu membuat herbarium.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Taksonomi merupakan sebagian dari sistematika tumbuhan yang mencakup prinsip, prosedur, peraturan, dan dasar dari klasifikasi tumbuhan. Dasar-dasar taksonomi meliputi:
1.      Klasifikasi
Merupakan pengelompokan organisme dalam sistem menurut kategori tertentu.
2.      Identifikasi/determinasi
Merupakan pemberian nama suatu organisme dengan menggunakan pustaka.
3.      Nomenklatur
Merupakan sistem pemberian secara ilmiah.
Dalam keanekaragaman perlu adanya hubungan kekerabatan antar organisme. Hubungan ini berkembang untuk pemenuhan kebutuhan hidup demi kelestarian jenisnya. Seperti terjadilah hubungan timbal balik atau interaksi antar individu yang saling ketergantungan dengan lingkungannya. Segala sesuatunya, organisme sangat memerlukan lingkungan baik faktor lingkungan fisik/ abiotik maupun faktor lingkungan biotik. Keduanya amat mempengaruhi distribusi (penyebaran) organisme dalam habitat  yang berbeda-beda. Seperti faktor suhu, kelembaban dan pH.
Lingkungan mempengaruhi tumbuhan. Menurut Barbaur (Suprianto B.2001) lingkungan adalah keseluruhan semua faktor biotik dan abiotik yang mengelilingi dan secara potensial mempengaruhi organisme dan lingkungan disebut habitat organisme. Oleh karena itu, tumbuhan akan tumbuh dengan baik apabila keadaan lingkungan hidup yang dibutuhkan berada rentang kebutuhan toleransi, tetapi dalam kenyataan organisme tidak tepat pada lingkungan fisiknya (Shelfordcit Odum. 1983, dalam Suprianto B.2001).
Sebagian organisme pada dasarnya memperoleh energi cahaya matahari dan organisme mampu terhadap kisaran suhu, kelembaban, kadar garam dan cahaya dalam lingkungannya. Maka perlu adanya adaptasi iklim membuat tumbuhan mempunyai bentuk hidup yang beranekaragam.
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotiki bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa organik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu:
1.      Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan. Berbagai perbedaan variasi suhu di muka bumi, disebabkan oleh adanya komposisi dan warna tanah, kegemburan dan kadar air tanah, kerimbunan tumbuhan, iklim mikroperkotaan, kemiringan lereng dan garis lintang.
Suatu organisme memerlukan suhu yang sesuai, baik maksimum, minimum, maupun optimum. Dengan adanya perbedaan keadaan suhu tersebut, organisme dapat beradaptasi pada setiap perubahan suhu yang terjadi ini bisa dilihat dari fisiologisnya.
2.      Cahaya
Cahaya dapat diperoleh dari energi matahari, dengan energi cahaya matahari memberikan manfaat demi kelangsungan proses fotosintesis. Dalam ekosistem daratan kualitas cahaya tidak mempunyai variasi yang berarti. Intensitas cahaya sangat bervariasi baik spasial maupun tempural.
Intensitas cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang dan sedikit direfleksikan oleh awan dan pencemar di atmosfer. Jika berlebihan cahaya ini sebagai faktor pembatas. Cahaya yang kuat sekali akan merusak enzim akibat foto-oksidasi. Ini dapat menganggu metabolisme organisme terutama kemampuan dalam sintesis.
3.      pH/keasaman
Tumbuhan dijumpai pH antara 3-9 yang merupakan suatu cekaman yang dapat beradaptasi oleh beberapa spesies. Faktor tanah yang bertoleransi erat dengan pH dan kelarutan unsur di tanah. Pada pH dibawah 4-7 dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies karena efeknya yang merusak ketersediaan fosfat dan menghambat penyerapan zat besi maka beracun segera berlangsung terhadap metabolisme tumbuhan.
Organisme beradaptasi dengan lingkungannya dan memodifikasi lingkungan fisiknya untuk mengurangi pembatas dari suhu, cahaya, air dan kondisi fisik lain yang ada. Hal tersebut terjadi karena hampir tumbuhan bersifat menetap dan tidak dapat menghindari tekanan lingkungan, kecuali adanya perubahan di dalam siklus hidupnya.
Menurut Cox (Supriatna. 2001) pengaruh adaptasi menyebabkan pergeseran dalam batas toleransi, laju metabolisme dan pilihan dalam gradient lingkungan. Setiap spesies dalam komunitas mempunyai daya, toleransi tertentu terhadap setiap faktor dan semua faktor lingkungan dan berada dalam kisaran batas bawah dan batas atas.
Dalam lingkungan terdapat suhu polpulasi. Populasi merupakan sekelompok organisme dari spesies yang sama yang menempati suatu ruang tertentu dan mampu melakukan persilangan diantara dengan menghasilkan keturunan yang fertil (Hand out : 2005).




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang kami gunakan yaitu metode observasi, dan adapun faktor pendukung dalam metode kuliah lapangan ini yaitu petunjuk praktikum Botani Phanerogamae, yang di dalamnya terdiri dari :

A.    Jenis dan Rancangan Penelitian
Untuk mengetahui keanekaragaman lingkungan dan vegetasi tumbuhan di daerah Palutungan dan kebun sayur, dilakukan rancangan penelitian observasi ke lapangan langsung.
B.     Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan kebun sayur  dan lokasi wisata Palutungan  Kuningan-Jawa Barat
C.     Waktu Penelitian
Hari  & Tanggal  : Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2014
D.    Alat
1.      Pisau/gunting
2.      Kertas etiket/label herbarium
3.      Ketas koran/ kertas HVS
4.      Ancak
5.      Kapas
6.      Tali Rafia
7.      Kantong plastik
E.     Bahan
1.      Spesimen tumbuhan tinggi
2.      Alkohol 70 %

F.      Cara Kerja
1.      Mengambil sampel tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat tinggi di lokasi pengamatan.
2.      Mencatat jenis tumbuhan dan morfologinya yang ada di lokasi pengamatan dan di ambil untuk diidentifikasi dan dibuat herbarium.
3.      Mengidentifikasi dan membuat deskripsi berbagai jenis tumbuhan di lokasi pengamatan. 
4.      Mengawetkan sampel yang akan dibuat herbarium
 
  
 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

     A.    Hasil
Tumbuhan yang ditemukan di kawasan Palutungan, Kuningan-Jawa Barat
1.      Jati putih (Gmelina arborea)
2.      Damar  (Agathis dammara)
3.      Ki hujan (Gliricidia sepium)
4.      Kastuba (Euphorbia pulcherrima)
5.      Ki pait (Tithonia diversifolia)
6.      Beluntas (Pulchea indica)
7.      Umyung (Gvnura aurantica)
8.      Koncangan
9.      Rastania
10.  Kawa (Piper methysicum)

    B.     Pembahasan
               1.      Jati Putih
a.      Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Lamiales
Family             : Verbenaceae
Genus              : Gmelina
Spesies            : Gmelina arborea
                       
b.      Deskripsi
            Pohon jati bisa tumbuh dengan ketinggian 40-45 m. Serta diameter
1,8 – 2,4  m. Daun biasanya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang amat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, lebih kurang 60-70 cm × 80-100 cm ; namun pada pohon tua berkurang jadi lebih kurang 15 × 20 cm. Berbulu halus serta memiliki rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan serta mengeluarkan getah berwarna merah darah jika diremas. Ranting yang muda berpenampang sisi empat, serta berbonggol di buku-bukunya.
            Bunga majemuk terdapat didalam malai besar, yang tersusun dari beberapa ratus kuntum bunga tersusun didalam anak payung menggarpu yang terdapat di ujung ranting ; jauh di puncak tajuk pohon. Tajuk mahkota 6 hingga 7 buah, warnanya agak keputih-putihan, dan berukuran sekitar 8 mm. Pohon jati putih merupakan pohon yang berumah satu.        
            Buah berupa bulat agak gepeng, 0,5 – 2,5 cm, memiliki rambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, namun biasanya cuma satu yang akan tumbuh. Buah akan tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang bentuknya melembung seperti balon kecil.

c.      Pemanfaatan
-          Kayu                     : untuk bahan bangunan dan furniture
-          Ranting                  : untuk kayu bakar
-          Daun                      : untuk pembungkus


             2.      Damar
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Pinophyta
            Kelas                     : Pinopsida
            Ordo                      : Araucariales
Family                   : Araucariaceae
Genus                    : Agathis
Spesies                  : Agathis dammara
  
b.      Deskripsi
      Memiliki habitus pohon, dengan tinggi mencapai 30-40 m. Batang tegak dan berkayu, bulat, lurus memiliki getah dan berwarna abu-abu. Daun berhadapan, tunggal, lonjong dan bertepi rata, pertulangan daun menyirip dan daunnya berwarna hijau mengkilat. Bunganya majemuk, berumah satu, bunga jantan bertumpuk pada tunas yang muda. Ujungnya runcing dan bersisik, berwarna merah kecokelatan. Memiliki buah yang berbentuk lonjong, berperisai pipih seperti sisik dan berwarna putih kekuningan.  Daun dan kulit batang mengandung saponin. Kulit batangnya mengandung flavonoida dan tanin. Serta daunnya juga mengandung polifenol.

  
c.       Pemanfaatan
-          Daun udan akar : untuk mengobati luka
-          Batangnya : untuk kayu bakar
-          Getahnya : untuk di jadikan resin


        3.      Ki hujan
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Fabales
Family                   : Fabaceae
Genus                    : Gliricidia
Spesies                  : Gliricidia sepium

b.      Deskripsi
Memiliki batang yang tinggi, besar dan kuat. Ketinggian pohon trembesi bisa mencapai 10 hingga 20 meter. Permukaan batang berwarna coklat hingga hitam, beralur dan kasar. Memiliki daun majemuk. Setiap daun berbentuk bulat memanjang dengan tepi daun rata. Permukaan daun licin, berwarna hijau dan memiliki tulang daun yang menyirip.  Memiliki bunga berwarna merah kekuningan. Buah berwarna hitam dan berbentuk polong dengan panjang antara 30 hingga 40 cm. Setiap polong terdiri dari beberapa biji yang berbentuk lonjong, keras dan berwarna coklat kehitaman.

c.       Pemanfataan
-          Pohon        : sebagai  pelindung yang baik dan mengurangi pencemaran udara.
-          Batang       : untuk bahan bangunan.
-          Biji            : sebagai bahan pangan.
-          Buah          : berkhasiat sebagai obat pencuci perut.



4   4. Kastuba
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Euphorbiales
Family                   : Euphorbiaceae
Genus                    : Euphorbia
Spesies                  : Euphorbia pulcherrima

b.      Deskripsi
        Perdu tegak dengan tinggi 1,5 - 4 m ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, tangkai daun yang muda berwarna merah dan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2, 5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus.
      Bunga majemuk berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau kuning. Cyathium tingginya 1 cm, hijau dengan taju merah dan  satu kelenjar besar. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan cokelat setelah tua . Biji bulat dan berwarna cokelat.

c.       Pemanfaatan
-          Bunga                                : untuk tanaman hias
-          Semua bagian tanaman     : sebagai obat
  
5     5. Ki  Pait
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Asterales
Family                   : Asteraceae
Genus                    : Tithonia
Spesies                  : Tithonia diversifolia

b.      Deskripsi
      Semak, menahun, dengan stolon di dalam tanah hingga mencapai 9m. Daun berseling, berbentuk bulat telur sampai bulat telur-belah ketupat, atau bulat telur- memanjang, tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuh pada aksiler atau terminal dan soliter, bunga berbentuk tabung, mahkota bunga berwarna kuning, kepala sari berwarna hitam dan di bagian atasnya berwarna kuning.

c.       Pemanfaatan
-          Untuk pupuk hijau
-          Mengontrol erosi pada lereng-lereng curam
-          Kayunya untuk kayu bakar
-          Bunganya untuk obat luka lebam


        6.      Beluntas
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Asterales
Family                   : Asteraceae
Genus                    : Pulchea
Spesies                  : Pluchea indica

b.      Deskripsi
      Semak, bercabang-cabang, ramping, tegak, dahan coklat tua ke arah ujung hijau. Daun berseling, tunggal, bila di remas berbau harum. Perbungaan malai aksilar/ terminal. Bunga menabung, bunga berwarna ungu muda atau putih. Buah longkah menyilinder, coklat.

c.       Pemanfaatan
-          Daun         : untuk obat batuk, obat sakit perut, penghasil ASI, obat bau badan
-          Batang       : untuk obat asma


 
     7.      Umyung
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : Asterales
Family                   : Asteraceae
Genus                    : Gynura
Spesies                  : Gynura aurantiaca

b.      Deskripsi
      Termasuk herba, semak dengan tinggi mencapai 30 cm. Batang berbentuk silindris, tegak, bulat, beralur, berlubang, beruas-ruas, warna hijau. Daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, tepinya beringgit, pertulangan daun menyrirp. Bunganya majemuk, berbentuk bulir. Kandungan kimianya yaitu saponin, flavonoid, dan polifenol.

c.       Pemanfaatan
Daun : obat penenang, pereda penyakit hipertensi

      8.      Koncangan
a.       Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Ordo                      : -
Family                   : -
Genus                    : -
Spesies                  : -        

b.      Deskripsi
Habitus berupa pohon, pertulangan daun menyirip, daunnya berhadapan perbungaan pada ketiak daun, permukaan daun kasar, Batangnya kecil.

c.       Pemanfaatan
-          Kayu  : Untuk kayu bakar

 
     9.      Rastania
a.       Klasifikasi
 Kingdom               : Plantae
 Divisi                     : Magnoliophyta
 Kelas                     : Magnoliopsida 
 Ordo                      : -
 Family                   : -
 Genus                    : -
 Spesies                  : -
     
b.      Deskripsi
Habitus berupa pohon, duduk daun bersilang, permukaan daun lembut dan pertulangan daun menyirip.

c.       Pemanfaatan
-          Kayu : untuk kayu bakar

 10.  Kawa
   
a.      Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliposida
Ordo                      : Piperales
Family                   : Piperaceae 
Genus                    : Piper
Spesies                  : Piper methysicum

b.      Deskripsi
      Herba, liana. Mempunyai ciri khas senyawa aromatis. Daun tunggal, tersebar. Urat daun pinnatus/ palmatus, terdapat stipula. Bunganya spika/ rasemus tanpa periantium. Buahnya drupa.

c.       Pemanfaatan
-          Akar mengandung narkotik metistidin



BAB V
PENUTUP

    A.    Kesimpulan
            Berdasarkan hasil kuliah lapangan yang kami lakukan di palutungan dan kawasan kebun sayur Palutungan Kuningan-Jawa Barat, pada tanggal 7-8 Juni 2014. Kebanyakan dari tumbuhan yang kami temukan disana berupa pohon, dan sedikit saja ditemukan berupa perdu dan semak.
            Disana terdapat beragam tumbuhan, mulai dari jenis, macam daun, dan tipe percabangan. Tumbuhan tingkat tinggi yang kami temukan di sana antara lain : Jati putih, Damar, Ki hujan, Kastuba, Ki pait, Beluntas, Umyung Koncangan, Rastania, dan Kawa
            Tumbuhan yang terdapat disana sangat bervariasi. Hal ini dapat disebabkan karena ada faktor lingkungan yang mempengaruhinya, antara lain : suhu, cahaya, pH dan kelembaban tanah.

    B.     Saran
Dalam penyusunan laporan ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik dalam sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata . Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai cerminan kami dalam penyusunan laporan berikutnya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok kami, dan umumnya bagi para pembaca.



        DAFTAR PUSTAKA
Laporan kuliah lapangan botani phanerogamae. [online]. Tersedia. http://ramdahan18.wordpress.com
Deskripsi dan morfologi tanaman magnoliopsida. [online]. Tersedia. http://porseanet.org/florakita