LAPORAN
PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN PALUTUNGAN
BOTANI
PHANEROGAMAE
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Botani
Phanerogamae
Dosen : Edi
Junaedi, S.Si
Kelompok
:
Tingkat
:IIA/Pend.Biologi
Disusun
oleh :
1.
Dodi Hermansah
2.
Fitrianingsih
3.
Lufthy Irega Pramuditha
4.
Rahmat
5.
Ria Sukmawati Dewi
6.
Risma Utami
7.
Tifa
Sophia Latifah
8.
Yuli Jayatri
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KUNINGAN
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas laporan praktikum kuliah lapangan Botani phanerogamae.
Laporan ini berisi tentang
semua kegiatan praktikum selama kuliah lapangan yang diadakan di Palutungan Kabupaten
Kuningan Provinsi Jawa Barat pada hari Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2014, yang
dilakukan oleh jurusan pendidikan biologi semester 4 Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kuningan.
Laporan
praktikum kuliah lapangan yang kami buat ini berjudul ‘’LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH
LAPANGAN BOTANI PHANEROGAMAE DI PALUTUNGAN KUNINGAN’’.
Dalam penyusunan laporan ini dirasakan masih banyak kekurangan, baik dalam
sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata . Kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sebagai cerminan kami dalam penyusunan laporan
berikutnya. Akhirnya kepada Allah jualah kami serahkan semuanya. Semoga laporan
ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok kami, dan umumnya bagi para
pembaca.
Wassalamu’alaikum.wr.wb
Kuningan,
Juni 2014
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kuliah lapangan merupakan suatu kegiatan
perkuliahan atau penelitian yang dilakukan di lapangan (langsung pada tempat
observasi) agar materi yang sedang dipelajari dapat dikuasai secara langsung
melalui penelitian ilmiah.
Kuliah lapangan Botani Phanerogamae ini
penting untuk dilaksanakan karena mata kuliah Phanerogamae itu perlu meneliti
objek-objek yang ada di lapangan contohnya yaitu di Palutungan, Kuningan Jawa
Barat agar kami mengetahui dan memahami langsung materi kuliah Botani Phanerogamae.
Sesuai dengan materi kuliah lapangan
Botani phanerogamae, maka fokus dari praktikum lapangan yang sudah dilakukan
adalah pengenalan keragaman tumbuhan tingkat tinggi, baik dari jenis, habitat,
cara hidup, asosiasi atau hubungan spesies tersebut dengan organisme lainnya,
bentuk tubuhnya dan pemanfaatannya. Segala sesuatu makhluk hidup tergantung pada lingkungannya untuk melakukan
interaksi satu dengan lainnya. Namun demikian, secara garis besar perlu adanya
komponen penyusun, maka dikenal sebagai ekosistem. Ekosistem adalah komunitas
beserta lingkungan biotik dan abiotik.
Jenis-jenis tumbuhan kecenderungan untuk
berkelompok membentuk masyarakat tumbuhan atau komunitas tumbuhan yang disebut
dengan vegetasi. Dalam mempelajari struktur dan komposisi suatu vegetasi
digunakan pendekatan yang dikembalikan kedalam
sifat dasar komunitas itu sendiri, yaitu keadaan individu-individu
tersebut kita dapat menggambarkan karakteristik komunitas dengan baik. Dengan
adanya interaksi antara individu dengan lingkungan biotik dan biotik ini
menghasilkan pola-pola atau sebaran pada habitat dimana yang ditempatinya.
Yang diperhatikan dalam melakukan
praktikum lapangan adalah kesiapan peralatan dan komponen-komponen yang
dibutuhkan saat praktikum lapangan. Tempat praktikum lapangan biasanya jauh
dari tempat tinggal kita dan juga sering tidak menyediakan peralatan yang kita
butuhkan. Oleh karena itu, semua peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan
praktikum harus disiapkan sebelum kita berangkat ke lapangan. Agar hasil yang
didapatkan sesuai dengan yang diinginkan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
-
Membuat herbarium dari vegetasi tumbuhan
di sekitar lokasi Palutungan dan kebun
sayur.
C. Tujuan
Penelitian
Dengan melakukan penelitian, maka tujuan
yang ingin dicapai oleh kelompok kami adalah sebagai berikut:
-
Mampu mengidentifikasi jenis-jenis
tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-
Mampu mendeskripsikan jenis-jenis
tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-
Mampu mengklasifikasi jenis-jenis
tumbuhan yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-
Mampu menginventarisir jenis-jenis tumbuhan
yang ditemukan di setiap lokasi pengamatan.
-
Mampu membuat herbarium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi merupakan sebagian dari
sistematika tumbuhan yang mencakup prinsip, prosedur, peraturan, dan dasar dari
klasifikasi tumbuhan. Dasar-dasar taksonomi meliputi:
1. Klasifikasi
Merupakan
pengelompokan organisme dalam sistem menurut kategori tertentu.
2. Identifikasi/determinasi
Merupakan
pemberian nama suatu organisme dengan menggunakan pustaka.
3. Nomenklatur
Merupakan
sistem pemberian secara ilmiah.
Dalam keanekaragaman perlu adanya
hubungan kekerabatan antar organisme. Hubungan ini berkembang untuk pemenuhan
kebutuhan hidup demi kelestarian jenisnya. Seperti terjadilah hubungan timbal
balik atau interaksi antar individu yang saling ketergantungan dengan
lingkungannya. Segala sesuatunya, organisme sangat memerlukan lingkungan baik
faktor lingkungan fisik/ abiotik maupun faktor lingkungan biotik. Keduanya amat
mempengaruhi distribusi (penyebaran) organisme dalam habitat yang berbeda-beda. Seperti faktor suhu,
kelembaban dan pH.
Lingkungan mempengaruhi tumbuhan.
Menurut Barbaur (Suprianto B.2001) lingkungan adalah keseluruhan semua faktor
biotik dan abiotik yang mengelilingi dan secara potensial mempengaruhi
organisme dan lingkungan disebut habitat organisme. Oleh karena itu, tumbuhan
akan tumbuh dengan baik apabila keadaan lingkungan hidup yang dibutuhkan berada
rentang kebutuhan toleransi, tetapi dalam kenyataan organisme tidak tepat pada
lingkungan fisiknya (Shelfordcit Odum. 1983, dalam Suprianto B.2001).
Sebagian organisme pada dasarnya
memperoleh energi cahaya matahari dan organisme mampu terhadap kisaran suhu,
kelembaban, kadar garam dan cahaya dalam lingkungannya. Maka perlu adanya
adaptasi iklim membuat tumbuhan mempunyai bentuk hidup yang beranekaragam.
Abiotik atau komponen tak hidup adalah
komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen
abiotiki bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa
bahan organik, senyawa organik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi
organisme, yaitu:
1. Suhu
Suhu
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan. Berbagai
perbedaan variasi suhu di muka bumi, disebabkan oleh adanya komposisi dan warna
tanah, kegemburan dan kadar air tanah, kerimbunan tumbuhan, iklim
mikroperkotaan, kemiringan lereng dan garis lintang.
Suatu
organisme memerlukan suhu yang sesuai, baik maksimum, minimum, maupun optimum.
Dengan adanya perbedaan keadaan suhu tersebut, organisme dapat beradaptasi pada
setiap perubahan suhu yang terjadi ini bisa dilihat dari fisiologisnya.
2. Cahaya
Cahaya
dapat diperoleh dari energi matahari, dengan energi cahaya matahari memberikan
manfaat demi kelangsungan proses fotosintesis. Dalam ekosistem daratan kualitas
cahaya tidak mempunyai variasi yang berarti. Intensitas cahaya sangat
bervariasi baik spasial maupun tempural.
Intensitas
cahaya menurun secara cepat dengan naiknya garis lintang dan sedikit
direfleksikan oleh awan dan pencemar di atmosfer. Jika berlebihan cahaya ini
sebagai faktor pembatas. Cahaya yang kuat sekali akan merusak enzim akibat
foto-oksidasi. Ini dapat menganggu metabolisme organisme terutama kemampuan
dalam sintesis.
3. pH/keasaman
Tumbuhan dijumpai pH antara 3-9 yang
merupakan suatu cekaman yang dapat beradaptasi oleh beberapa spesies. Faktor
tanah yang bertoleransi erat dengan pH dan kelarutan unsur di tanah. Pada pH
dibawah 4-7 dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies karena efeknya yang
merusak ketersediaan fosfat dan menghambat penyerapan zat besi maka beracun
segera berlangsung terhadap metabolisme tumbuhan.
Organisme beradaptasi dengan lingkungannya
dan memodifikasi lingkungan fisiknya untuk mengurangi pembatas dari suhu,
cahaya, air dan kondisi fisik lain yang ada. Hal tersebut terjadi karena hampir
tumbuhan bersifat menetap dan tidak dapat menghindari tekanan lingkungan,
kecuali adanya perubahan di dalam siklus hidupnya.
Menurut Cox (Supriatna. 2001) pengaruh
adaptasi menyebabkan pergeseran dalam batas toleransi, laju metabolisme dan
pilihan dalam gradient lingkungan. Setiap spesies dalam komunitas mempunyai
daya, toleransi tertentu terhadap setiap faktor dan semua faktor lingkungan dan
berada dalam kisaran batas bawah dan batas atas.
Dalam lingkungan terdapat suhu
polpulasi. Populasi merupakan sekelompok organisme dari spesies yang sama yang
menempati suatu ruang tertentu dan mampu melakukan persilangan diantara dengan
menghasilkan keturunan yang fertil (Hand out : 2005).
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
Metode yang kami gunakan yaitu metode
observasi, dan adapun faktor pendukung dalam metode kuliah lapangan ini yaitu petunjuk
praktikum Botani Phanerogamae, yang di dalamnya terdiri dari :
A. Jenis
dan Rancangan Penelitian
Untuk mengetahui keanekaragaman
lingkungan dan vegetasi tumbuhan di daerah Palutungan dan kebun sayur,
dilakukan rancangan penelitian observasi ke lapangan langsung.
B. Lokasi
Penelitian
C. Waktu
Penelitian
Hari
& Tanggal : Sabtu-Minggu, 7-8
Juni 2014
D. Alat
1. Pisau/gunting
2. Kertas
etiket/label herbarium
3. Ketas
koran/ kertas HVS
4. Ancak
5. Kapas
6. Tali
Rafia
7. Kantong
plastik
E. Bahan
1. Spesimen
tumbuhan tinggi
2. Alkohol
70 %
F. Cara
Kerja
1. Mengambil
sampel tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat tinggi di lokasi pengamatan.
2. Mencatat
jenis tumbuhan dan morfologinya yang ada di lokasi pengamatan dan di ambil
untuk diidentifikasi dan dibuat herbarium.
3. Mengidentifikasi
dan membuat deskripsi berbagai jenis tumbuhan di lokasi pengamatan.
4. Mengawetkan
sampel yang akan dibuat herbarium
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tumbuhan
yang ditemukan di kawasan Palutungan, Kuningan-Jawa Barat
1.
Jati putih (Gmelina
arborea)
2.
Damar (Agathis dammara)
3.
Ki hujan (Gliricidia
sepium)
4.
Kastuba (Euphorbia
pulcherrima)
5.
Ki pait (Tithonia
diversifolia)
6.
Beluntas
(Pulchea indica)
7.
Umyung (Gvnura
aurantica)
8.
Koncangan
9.
Rastania
10. Kawa (Piper methysicum)
B. Pembahasan
1.
Jati Putih
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Lamiales
Family :
Verbenaceae
Genus :
Gmelina
Spesies :
Gmelina arborea
b. Deskripsi
Pohon jati bisa tumbuh dengan ketinggian
40-45 m. Serta diameter
1,8 – 2,4 m. Daun biasanya besar, bulat telur terbalik,
berhadapan, dengan tangkai yang amat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran
besar, lebih kurang 60-70 cm × 80-100 cm ; namun pada pohon tua berkurang jadi
lebih kurang 15 × 20 cm. Berbulu halus serta memiliki rambut kelenjar di
permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan serta mengeluarkan getah
berwarna merah darah jika diremas. Ranting yang muda berpenampang sisi empat,
serta berbonggol di buku-bukunya.
Bunga majemuk terdapat didalam malai
besar, yang tersusun dari beberapa ratus kuntum bunga tersusun didalam anak
payung menggarpu yang terdapat di ujung ranting ; jauh di puncak tajuk pohon.
Tajuk mahkota 6 hingga 7 buah, warnanya agak keputih-putihan, dan berukuran
sekitar 8 mm. Pohon jati putih merupakan pohon yang berumah satu.
Buah berupa bulat agak gepeng, 0,5 –
2,5 cm, memiliki rambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2-4, namun biasanya
cuma satu yang akan tumbuh. Buah akan tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga
yang bentuknya melembung seperti balon kecil.
c. Pemanfaatan
-
Kayu
: untuk bahan bangunan dan furniture
-
Ranting : untuk kayu bakar
-
Daun : untuk pembungkus
2.
Damar
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Pinophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo :
Araucariales
Family :
Araucariaceae
Genus :
Agathis
Spesies :
Agathis dammara
b. Deskripsi
Memiliki habitus pohon, dengan tinggi mencapai 30-40 m. Batang
tegak dan berkayu, bulat, lurus memiliki getah dan berwarna abu-abu. Daun
berhadapan, tunggal, lonjong dan bertepi rata, pertulangan daun menyirip dan
daunnya berwarna hijau mengkilat. Bunganya majemuk, berumah satu, bunga jantan
bertumpuk pada tunas yang muda. Ujungnya runcing dan bersisik, berwarna merah
kecokelatan. Memiliki buah yang berbentuk lonjong, berperisai pipih seperti
sisik dan berwarna putih kekuningan.
Daun dan kulit batang mengandung saponin. Kulit batangnya mengandung
flavonoida dan tanin. Serta daunnya juga mengandung polifenol.
c. Pemanfaatan
-
Daun udan akar : untuk mengobati luka
-
Batangnya : untuk kayu bakar
-
Getahnya : untuk di jadikan resin
3.
Ki hujan
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Fabales
Family :
Fabaceae
Genus :
Gliricidia
Spesies :
Gliricidia sepium
b. Deskripsi
Memiliki
batang yang tinggi, besar dan kuat. Ketinggian pohon trembesi bisa mencapai 10
hingga 20 meter. Permukaan batang berwarna coklat hingga hitam, beralur dan
kasar. Memiliki daun majemuk. Setiap daun berbentuk bulat memanjang dengan tepi
daun rata. Permukaan daun licin, berwarna hijau dan memiliki tulang daun yang
menyirip. Memiliki bunga berwarna merah kekuningan. Buah
berwarna hitam dan berbentuk polong dengan panjang antara 30 hingga 40 cm.
Setiap polong terdiri dari beberapa biji yang berbentuk lonjong, keras dan
berwarna coklat kehitaman.
c. Pemanfataan
-
Pohon :
sebagai pelindung yang baik dan
mengurangi pencemaran udara.
-
Batang :
untuk bahan bangunan.
-
Biji :
sebagai bahan pangan.
-
Buah :
berkhasiat sebagai obat pencuci perut.
4 4. Kastuba
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :
Euphorbiales
Family :
Euphorbiaceae
Genus :
Euphorbia
Spesies :
Euphorbia pulcherrima
b. Deskripsi
Perdu tegak dengan tinggi 1,5 - 4 m ini mempunyai
batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, tangkai
daun yang muda berwarna merah dan hijau setelah tua, letaknya tersebar. Helaian
daun bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai
2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm,
lebar 2, 5-6 cm, dan bagian bawah mempunyai rambut halus.
Bunga majemuk berbentuk cawan dalam
susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai. Tiap cyathium
berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau
kuning. Cyathium tingginya 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar. Buahnya buah kotak,
panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan cokelat setelah tua . Biji
bulat dan berwarna cokelat.
c. Pemanfaatan
-
Bunga :
untuk tanaman hias
-
Semua bagian tanaman : sebagai obat
5 5. Ki Pait
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Asterales
Family :
Asteraceae
Genus :
Tithonia
Spesies :
Tithonia diversifolia
b. Deskripsi
Semak, menahun, dengan stolon di dalam tanah hingga mencapai
9m. Daun berseling, berbentuk bulat telur sampai bulat telur-belah ketupat,
atau bulat telur- memanjang, tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuh pada
aksiler atau terminal dan soliter, bunga berbentuk tabung, mahkota bunga
berwarna kuning, kepala sari berwarna hitam dan di bagian atasnya berwarna
kuning.
c. Pemanfaatan
-
Untuk pupuk hijau
-
Mengontrol erosi pada lereng-lereng curam
-
Kayunya untuk kayu bakar
-
Bunganya untuk obat luka lebam
6.
Beluntas
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Asterales
Family :
Asteraceae
Genus :
Pulchea
Spesies :
Pluchea indica
b. Deskripsi
Semak, bercabang-cabang, ramping, tegak, dahan coklat tua ke
arah ujung hijau. Daun berseling, tunggal, bila di remas berbau harum.
Perbungaan malai aksilar/ terminal. Bunga menabung, bunga berwarna ungu muda
atau putih. Buah longkah menyilinder, coklat.
c. Pemanfaatan
-
Daun :
untuk obat batuk, obat sakit perut, penghasil ASI, obat bau badan
-
Batang :
untuk obat asma
7.
Umyung
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Asterales
Family :
Asteraceae
Genus :
Gynura
Spesies :
Gynura aurantiaca
b. Deskripsi
Termasuk herba, semak dengan tinggi mencapai 30 cm. Batang
berbentuk silindris, tegak, bulat, beralur, berlubang, beruas-ruas, warna
hijau. Daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, tepinya beringgit,
pertulangan daun menyrirp. Bunganya majemuk, berbentuk bulir. Kandungan
kimianya yaitu saponin, flavonoid, dan polifenol.
c. Pemanfaatan
Daun : obat penenang, pereda penyakit
hipertensi
8.
Koncangan
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
-
Family :
-
Genus :
-
Spesies :
-
b. Deskripsi
Habitus berupa pohon, pertulangan daun menyirip,
daunnya berhadapan perbungaan pada ketiak daun, permukaan daun kasar, Batangnya
kecil.
c. Pemanfaatan
-
Kayu :
Untuk kayu bakar
9.
Rastania
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: -
Family
: -
Genus
: -
Spesies
: -
b. Deskripsi
Habitus berupa pohon, duduk daun bersilang,
permukaan daun lembut dan pertulangan daun menyirip.
c. Pemanfaatan
-
Kayu : untuk kayu bakar
10.
Kawa
a. Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliposida
Ordo :
Piperales
Family :
Piperaceae
Genus :
Piper
Spesies :
Piper methysicum
b. Deskripsi
Herba, liana. Mempunyai ciri khas senyawa aromatis. Daun
tunggal, tersebar. Urat daun pinnatus/ palmatus, terdapat stipula. Bunganya
spika/ rasemus tanpa periantium. Buahnya drupa.
c. Pemanfaatan
-
Akar mengandung narkotik metistidin
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kuliah lapangan
yang kami lakukan di palutungan dan kawasan kebun sayur Palutungan
Kuningan-Jawa Barat, pada tanggal 7-8 Juni 2014. Kebanyakan dari tumbuhan yang
kami temukan disana berupa pohon, dan sedikit saja ditemukan berupa perdu dan
semak.
Disana terdapat beragam tumbuhan,
mulai dari jenis, macam daun, dan tipe percabangan. Tumbuhan tingkat tinggi
yang kami temukan di sana antara lain : Jati putih, Damar, Ki hujan, Kastuba,
Ki pait, Beluntas, Umyung Koncangan, Rastania, dan Kawa
Tumbuhan yang terdapat disana sangat
bervariasi. Hal ini dapat disebabkan karena ada faktor lingkungan yang
mempengaruhinya, antara lain : suhu, cahaya, pH dan kelembaban tanah.
B.
Saran
Dalam penyusunan laporan ini dirasakan masih banyak
kekurangan, baik dalam sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata .
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai cerminan kami dalam
penyusunan laporan berikutnya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya
bagi kelompok kami, dan umumnya bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan
kuliah lapangan botani phanerogamae. [online]. Tersedia. http://ramdahan18.wordpress.com
Deskripsi
dan morfologi tanaman magnoliopsida. [online]. Tersedia. http://porseanet.org/florakita